Jadi, Roti adalah produk pangan olahan yang merupakan hasil
proses pemanggangan adonan yang telah difermentasi. Bahan utama dalam pembuatan roti terdiri dari
tepung terigu, air, ragi, dan garam. Sedang-kan bahan penambah rasa dan
pelembut gula, susu, lemak, dan telur. Untuk penguat gluten, memperpanjang umur
simpan dan penambah vitamin bagi ragi atau sering disebut bahan peningkat
adalah berupa bread improver. Bahan pengisi yang sering dipakai pada pembuatan
roti adalah coklat, keju, daging, pisang (buah-buahan), kelapa. Semolina, wholemeal,
madu, dan kismis juga sering merupakan bahan penambah-an khusus pada roti.
Nah berikut ini bahan bahan pembuatan roti nih tentunya
pilih bahan dengan kualitas yang baik ya..
1.
Tepung terigu
Tepung
terigu adalah bahan utama dalam pembuatan roti. Perhatikan di dalam memilih
jenis terigu. Jenis yang paling tepat
adalah tepung terigu jenis hard dengan
kandungan gluten di atas 12,5 %. Kandungan glutennya yang tinggi akan membentuk
jaringan elastis selama proses
pengadukan. Pada tahap fermentasi gas yang ter-bentuk oleh yeast akan tertahan
oleh jaringan gluten, hasilnya ado-nan roti akan mengembang besar dan empuk
teksturnya.
2.
Air
Proses
pembuatan roti sebaiknya menggunakan air dingin (air es). Sebab proses
pembuatan roti selalu melibatkan ragi roti (yeast). Ragi roti di dalam adonan
akan bekerja secara optimal bila suhunya di bawah 30°C. Air es ber-fungsi untuk
menjaga agar suhu adonan sesuai/cocok untuk aktivitas ragi. Bila suhu adonan
melebihi 30°C, maka aktivitas ragi akan ber-kurang sehingga fermentasi roti
akan semakin lama. Akibatnya aro-ma roti menjadi asam, serat roti kasar, mudah
keras, dan roti men-jadi tidak tahan lama.
3.
Yeast atau ragi.
Roti tidak akan mengembang tanpa menambahkan yeast
atau ragi ke dalam adonan. Jenis yeast yang digunakan adalah golongan kha-mir jenis
Saccharomyces Cerevisiae. Mikroorganisme bersel satu ini-lah yang bekerja
selama proses fermentasi, selama proses fermen-tasi yeast merubah karbohidrat
dan gula menjadi gas karbondioksida (CO2) dan alkohol dalam bentuk etanol. Zat
inilah yang menjadikan adonan mengembang, terbentuk serat-serat pada adonan dan
aroma harum khas roti.
4.
Gula
Gula diperlukan pada pembuatan roti dengan fungsi
utama adalah sebagai bahan pemanis, sumber energi utama bagi khamir dalam
melakukan proses fermentasi, membantu proses pembentukan krim, membantu dalam
pembentukan warna kulit roti yang baik dan menambahkan nilai gizi pada produk.
Gula yang tersisa setelah proses fermentasi disebut sisa gula yang akan
memberikan warna pada kulit roti dan rasa pada roti. Gula memiliki sifat
higroskopis (kemampuan menahan air), sehingga dapat memperbaiki daya tahan roti
selama penyimpanan dan menjadikan roti lebih awet. Jika kita mempelajari
sifat-sifat gula dengan seksama, maka kita dapat mengontrol hasil olahan roti dengan baik.
Bila gula dalam adonan sedikit, maka proses pemanggangan (oven)
memerlukan waktu lebih lama. Hasilnya roti menjadi agak keras dan warnanya
kurang mena-rik. Gula yang baik harus bersih (tidak harus putih) dan mudah
larut dalam air (butiran jangan terlalu besar).
5.
Susu
Susu dalam pembuatan roti berfungsi untuk meningkatkan
kualitas penyerapan dalam adonan. Kasein dari susu mempertahankan sifat penahan
air dari adonan. Susu juga memberikan kontribusi terhadap nilai gizi, membantu
pengembangan adonan, membantu proses pembentukan krim dan memperbaiki tekstur
roti.
6.
Lemak
Lemak dalam pembuatan roti berfungsi untuk
:
1.
Mempertinggi rasa.
2.
Memperkuat jaringan zat gluten pada tepung.
3.
Hasil jadi roti tidak cepat keras
7.
Telur
Telur adalah makanan yang penuh gizi. Telur mempunyai
sifat me-ngembang apabiladikocok, sehingga volumenya dapat beberapa kali lipat
lebih banyak dari volume sebelumnya. Fungsi telur pada proses pembuatan roti
yaitu telur berfungsi di dalam proses pemben-tukan krim, meningkatkan jumlah gas
yang ditangkap oleh gluten, memberikan warna serta flavor yang khas, menangkap
air, sebagai pelunak dan memberikan kontribusi terhadap nilai gizi.
8.
Bread Improver
Bread
improver berguna untuk membantu proses pembuatan roti dalam hal pro-duksi gas
dan penahanan gas. Biasanya bread improver ditambah-kan pada proses pencampuran
dengan dosis pemakaian 0,3% - 1,5% dari berat tepung.
untuk step by step pembuatan dan resep Roti, kita ketemu di postingan selanjutnya yaa. Terima Kasih semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment